LAPORAN PENGAMATAN
PEMENTASAN
SENI KARAWITAN SEBAGAI
TUGAS
AKHIR
MAHASISWA INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA
Disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah ApresiasiSeniKarawitan
Dosen
pengampu : Waluyo, S. Kar, M.Sn.
Disusun
oleh:
PROGRAM STUDI S1
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
Pementasan
seni karawitan kembali digelar di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Pementasan diselenggarakan pada tanggal 11 sampai 16 April 2014. Pementasan
tersebut merupakan tugas akhir bagi mahasiswa Institut Seni Indonesia jurusan
karawitan. Pertunjukan yang disajikan terbagi dalam 3 sajian yang masing-masing
memiliki karakter tersendiri. Tiga sajian tersebut yaituApresiasai Penyajian
Karawitan Tradisi dan Ekspresi Gendhingyang diselenggarakan pada tanggal 11 April
2014 serta Apresiasi Karya-karya Baru
Karawitan (Komposer) yang diselenggarakan pada tanggal 16 April 2014. Ketiga
sajian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. ApresiasiPenyajian
Karawitan Tradisi
Penyajian karawitan tradisi dibagi dalam tiga sajian,
yaitu:
a.
Sajian
1 oleh Dini Sekarwati dan Tri Haryoko
Dalam
penyajiannya terdapat 30 pemain yang memegang peranan masing-masing. Perangkat
gamelan terdiri dari 1 Bonang, 1 bonang penerus, 9 rebab, 1 slenthem dengan dua
pukulan oleh 3 orang, 1 slenthem biasa, 7 balungan yang terdiri dari 3 demung,
3 saron, dan 1 saron penerus atau peking. Ada 1 gong ( satu paket sama kempul),
1 kenong, 1 kethuk kempyang untuk mengatur tempo, 1 seruling/suling, 1
siter/kecapi, dan dilengkapi pemain kajon karawitan suwuk serta sinden sebagai
penggubah lagu. Saat penyajian akan selesai, tempo yang digunakan cepat.
b.
Sajian
2 oleh Liliawati, Danang Ari Prabowo, dan Dani
Dalam
penyajiannya hampir sama dengan penyajian 1, yang membedakan adalah jumlah
vokalnya hanya di bawakan oleh 1 orang yaitu Liliawati. Jumlah pemain terdiri
dari 26 orang yang memegang peranan masing-masing. Ricikan rebab dipegang oleh
Danang Ari Prabowo dan Ricikan gendir dipegang oleh Dani dengan menggunakan
laras slendro patet 6. Sajian 2 ini dilengkapi dengan 4 penari yang terdiri
dari 3 penari bertopeng putih, biru, merah dan 1 penari biasa. Selain itu juga
disisipkan drama menggunakan Bahasa Jawa sehingga dapat menambah kesesuaian dan
kemagisan musik yang disajikan.
c.
Sajian
3 oleh Dewi Mayang, Deni R Setyawan dan Tri Bayu Santoso
Penyajian
ke tiga menyajikan tembang megatruh menggunakan laras pelog pathet barang. Jumlah
pemain ada 27 orang. Dewi mayang sebagai vokal/sinden. Ricikan rebab dipegang
oleh Deni Rahma Setyawan dan ricikan kendang di pegang oleh Tri Bayu Santoso.
Selain sinden perempuan ada juga vokal laki-laki yang terdiri dari 5 orang
bertugas untuk menyanyi dan sesekali bertepuk tangan.
2.
Ekspresi Gendhing
Pengertiangendingsecarasederhanaadalahinstrumentalia.Artinyalagu
yang diungkapkanoleh nada-nada waditra (alat-alat). Rd.
MachyarAnggakusumadintamengemukakanlebihlanjuttentangpengertiangendinginisebagaiberikut:
“Gendingnyaetarinenggasuaraanudiwangunkusora-soratatabeuhan”(Gendingialahanekasuara
yang didukungolehsuara-suaratetabuhan).
Denganketerangan di atas, kiranya
dapat kita sederhanakan bahwa gending adalah lagu yang
diungkapkanolehsuaratetabuhan.Pengertiandaritetabuhaninitidakterbataspadaalat-alat
gamelan saja, tetapialat-alat non gamelan pun termasuk di dalamnya,
sepertikacapi, calung, angklungdan lain-lain.Orientasigendingdalamlagu
cenderung pada alat-alat yang bernada. Akan tetapi,
disadaripulaselainuntukalat-alat yang bernada, ada pula yang tidakbernada,
sepertikendang, dogdog, kohkoldan
lain-lain.Khususuntukuntukalat-alatiniapabilasecaramandiriuntukpermainandalamalunanbunyipadasuatupergelaran,
bisakitasebutKaresmianPadingdangan.Bunyialudanlesungtelahmempunyainamatersendiri
yang telahdikenalyaituTutunggulan.
Beberapaistilah yang menunjukan
identitas gendingan adalah lagu yang memakai kata Jipang, seperti Jipang
lontang, Jipang Karaton, JipangWayangdansebagainya.
Dari
pengertianinikiranyaparaleluhursenipadawaktu yang
lampautelahsecarakhususmengelompokkanlagu-laguitumenurutfungsidanpembawaannya.Namalain
yang memberikanidentitasgendinganadalahTatalu.
GendingTatalusangatpopulerpadapertunjukanteaterrakyat/wayanggolek.Biasanyadipergunakansebagaigendingpemula,
untukmenghimpunpenontonatauiberandalangdalamwayanggolek.
Orientasigendhingdalamlagucenderungpadaalat-alat
yang bernada.Akan tetapi, disadari pulaselainuntukalat-alat yang bernada, ada
pula yang tidakbernada, sepertikendang, dogdog, kohkoldan
lain-lain.Khususuntukuntukalat-alatiniapabilasecaramandiriuntukpermainandalamalunanbunyipadasuatupergelaran,
bisakitasebutKaresmianPadingdangan.Bunyialudanlesungtelahmempunyainamatersendiri
yang telahdikenalyaituTutunggulan.Beberapaistilah yang
menunjukanidentitasgendinganadalahlagu yang memakai kata Jipang, sepertiJipanglontang,
JipangKaraton, JipangWayangdansebagainya.
3. Apresiasi
Karya-karya Baru Karawitan (Komposer)
Sajianketigayang di selenggarakan pada tanggal 16 April 2014
menampilkan hasilkaryamahasiswaInstitutSeni Indonesia (ISI) Surakartadalammengolah, meramudanmenggabungkanberbagaijenisalatmusik tradisional dan modern menjadisebuahinstrumenmusikataukaryakomposisimusik yang menakjubkan.
Penyajiankomposisibarudi bagi dalam
enam bentuksajian
yang ditampilkanoleh6 kelompokmahasiswa
yang sedangdiujisebagaiujianakhir.Ke
enam sajian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
- SajianPertama : “Klutekan”
Oleh : ArnaSaputra
Komposisi : * Suaradarigelas,
·
Botolkaca yang
dipukuldanditiup yang masing-masingtelah di isi air dengan volume yang berbeda
agar membentuktangga nada yang sesuai.
·
Suara yang
memanfaatkanperalatandapur :wajan yang sedangdigunakanuntukmenggoreng,
suaratekosaat air mendidih, suara air yang di tuangdalamgelas,
dansaatpenutupdigunakansuaradaritelur yang dituangkankedalamwajanpanas.
Sajian: Sajian “Klutekan”
inimenceritakaninteraksiantarapedagangkupattahu, pembelidanpengamen.
Sajianinidimainkanoleh 10 orang, 4 pemain music, dan 6 pemaindarama
(menyanyi).Music yang mengiringpadasajianiniseolah-olahberasaldarisuara-suara
yang timbuldariaktivitas yang dilakukanpedagang, pembelidanpengamen yang
lama-kelamaansuara-suaratersebutterdengarsalingbersahutandanmenghasilkankomposisi
music yang harmonisdanenak di dengardandinikmati.
2. SajianKedua :
“Trenyuh”
Oleh : Jasno
Komposisi : * Bunyidaribelsenaryangditarik.
*
Suara air mengalirdarialat music yang berasaldaribambunya.
*
Pemain music ada 7 orang.
*
Alat music di variasiantara music karawitan (boning, kempyang, rebab),
gitar, alat music sejeniskajon, hanyalagu.
3. SajianKetiga :
“Rondho”
Oleh : Kukuh
Komposisi :
* Alat music kenyakantradisional
(seruling,
kendhang, bonang, kempyak)
* Tempo yang
digunakanmerendahkemudiancepatlagi, yang ditampilkanberupalagu.
4. SajianKeempat :
“Ngedablu”
Oleh : Suryo
Komposisi :
*Alat music gabungantradisional (boning, gong, balungan, seruling)
*Tempo
yang digunakanpadasajianinidari tempo lambat, sedangdancepat. Dan
terjadipengulanganmusikpadasajian “Ngedablu” ini.
5. SajianKelima :
“Kasmaran”
Oleh : Toni
Komposisi : *
Alat music gabungantradisional (kendhang, gongkecil, boning, kempyak)
biolagitar.
* Tempo padasajian “Kasmaran” inimulaidari tempo lambat, sedangdancepat.
* Terjadipengulangan music padasajianini, danpadaakhirsajian, music
terdengarsemakinmengecil.
6. SajianKeenam :
(Modern Musikal)
Oleh : Udin
Komposis :
* Menggunakansumberbunyi yang berasaldari tong,
wajan, gerindra yang mengeluarkanbunyi.
* Alat music tradisional (rebab,
gong, balungan, kecapi, bonang)
* Tempo yang
digunakanpadasajianiniadalah tempo cepat-lambat.
Sajian : Sajian
modern musical inidiawalidengan
Pencahayaandarikorekapi yang
dinyalakandandimatikan.
Penulismengakuiataskeindahanpenciptaanhasilkarya yang
disuguhkanolehmahasiswa Institus Seni Indonesia (ISI)
Surakarta. Karya tersebut menjadi sebuah karya komposisi musik oleh 11 komposer,
pencipta mengambil inspirasi dari realita kehidupan sehari-hari dalam
menyuguhkan penyajian komposisi baru. Dari
penyajian11 komposer
tersebut, penulismengakuikeunikansenikarawitan yang selamainidianggap
sesuatu yang membosankan,
tetapidenganmelihatlangsungpenyajian yang
diselenggarakan di theater kecil, InstitutSeni Indonesia
tanggal 11 sampai 16 April 2014persepsi/
pandangantentangkarawitanberubahmenjadilebihbaik.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar